Welcome to my simple blog ~ DWSalamah~ Semoga kita selalu dirahmati Tuhan Yang Maha Esa
Minggu, 29 Juli 2018
LAPORAN FARMAKOGNOSI MASERASI STTIF BOGOR
LAPORAN PRAKTIKUM
MASERASI
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Farmakognosi II oleh dosen
Ferry
Effendy, M.Farm., Apt
Disusun
Oleh:
Penanggung Jawab:
Dwi Wahyuni Salamah ( 16010100)
Anggota Fahrisma (16010022)
Hilda Fahira M. (
16010026)
Jamaludin ( 16010030)
Jubair Putra Hermawan (16010032)
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI BOGOR
2018
Tanggal Praktikum : 5 Maret 2018
I.
Tujuan Praktikum
Untuk menarik zat berkhasiat dari simplisia
yang tidak tahan pemanasan maupun simplisia yang tahan pemanasan dengan jalan
perendaman simplisia dalam pelarut selama waktu.
II.
Alat dan Bahan
·
Alat
-
Botol Coklat
-
Corong
-
Kertas saring
-
Pipet
-
Gelas ukur
-
Kertas perkamen
-
Spatel
-
Timbangan digital
·
Bahan
-
Simplisia daun sirsak
-
Metanol
III.
Metode Kerja
1.
Maserasi
-
Timbanglah simplisia
-
Masukkan ke dalam botol
cokelat
-
Tambahkan methanol hingga
simplisia terendam semua
-
Kocok
-
Tutup rapat botol dan
diamkan
-
Lakukan 3 x penyaringan
IV.
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil Percobaan
|
Sampel
|
Maserasi
|
64,20 gram simplisia
serbuk daun sirsak + metanol
|
B.
Pembahasan
Ekstraksi adalah penarikan zat pokok yang
diinginkan dari bahan mentah obat dengan menggunakan pelarut yang dipilih
dimana zat yang diinginkan larut. Prinsip ekstraksi adalah melarutkan komponen
yang berada dalam campuran secara selektif dengan pelarut yang sesuai. Prinsip
kelarutan yaitu polar melarutkan senyawa polar, pelarut semipolar melarutkan
senyawa semipolar, pelarut nonpolar melarutkan senyawa nonpolar. Sediaan yang
diperoleh dari hasil ekstraksi dinamakan ekstrak sedangkan pelarutnya disebut
penyari, sedangkan sisa- sisa yang tidak ikut tersari disebut ampas.
Pada percobaan kali ini tahap-tahap yang
dilakukan metode maserasi terhadap sampel daun sirsak. Maserasi adalah proses
ekstraksi simplisa yang paling sederhana, menggunakan pelarut yang cocok dengan
beberapa kali pengadukan pada temperature ruangan (Ditjen POM, 2000). Maserasi
digunakan untuk menyari zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari,
tidak mengandung stirak, benzoin dan lain-lain.
Maserasi dilakukan dengan cara merendam
serbuk simplisia dalam cairan penyari.Serbuk simplisia daun sirsak dimaserasi
sebanyak 64, 20 gram dengan cairan penyari yaitu methanol. Maserasi ini
dilakukan 3 hari, dimana setiap 24 jam sekali Dilakukan penyaringan filtrate kemudian
sisa serbuk dimaserasi kembali dengan methanol. Hal ini dilakukan agar bahan
aktif terdapat pada simplisia serbuk daun sirsak larut sempurna pada larutan
methanol. Ekstrak yang diperoleh dari sampel simplisia serbuk daun sirsak berupa ekstrak berwarna hijau
VII.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum
kali ini yaitu :
- Sampel simplisia serbuk daun sirsak dapat
diekstraksi dengan metode maserasi
- Ekstrak
yang diperoleh dari sampel simplisia serbuk daun sirsak berupa ekstrak berwarna hijau
2. Saran
-
Bahan yang digunakan harus
betul-betul berkualitas
DAFTAR PUSTAKA
http://liyanfariyanti.blogsppot.co.id/2016/04/laporan-maserasi.html?m=1
http://brockengigant.blogspot.co.id/2016/05/laporan-praktikum-farmakognosi.html
asmanfarmasi.blogspot.com/2016/11/laporan-praktikum-farmakognosi_98.html. 2018
Effendi,
Ferry. 2018. Penuntun Praktikum
Farmakognosi. 2018
Langganan:
Postingan (Atom)