Cinta Pertamaku

                                                            
Ku sadari kini diri ini telah beranjak dewasa,

Mampu mengenal fitrah yang telah Allah selipkan di raga nan masih takut akan terjatuh karena cinta

Saat itu kudapati pelukan hangat serta genggam erat penuh harap,  dan rasanya tak mau lagi terlepas... ya, nyatanya itu adalah pelukan serta genggaman cinta pertamaku.

Cinta pertama yang begitu tulus nan suci, cinta pertama itu adalah Ayah dan Ibu sosok penuh inspirasi serta motivasi.

Menjadi seorang anak terakhir dalam keluarga membuatku harus tahan banting , berulangkali kudapati kerikil yang siap menjatuhkanku yaaaa banyak yang mengatakan bahwa anak terakhir atau anak bungsu itu manja, tidak mandiri, egois, malas dan sebagainya. Itu semua sudah tak asing lagi di telinga, semua orang memiliki pendapat yang berbeda-beda tergantung pada sudut sebelah mana ia melihatnya. 

Namun cinta pertamaku tak menjadikanku menjadi anak bungsu seperti itu, karena tak semua apa yang kebanyakan orang katakan itu benar. Mereka takkan mengerti jika tak pernah merasa. 

cinta pertamaku mengajarkanku untuk selalu menjadi wanita yang kuat, menjadi sosok pekerja keras, disiplin dsb. Namun cinta pertamaku tak pernah menasehatiku dalam ucapan namun cinta pertamaku memberikanku contoh, serta isyarat dan semua itu terbersit dalam raga nan masih butuh tuntunan ini...

cinta pertamaku selalu mengerti apa yang kubutuhkan tanpaku bersua, karena batin memberika suatu isyarat. 

sosok cinta pertamaku itu sungguh sangat  membuatku semangat untuk selalu membahagiakan orang terkasih, hingga hembusan nafas terakhir itu kudapati. 

Teruntuk cinta pertamaku, tetaplah menjadi cahaya dikehidupanku. Sungguh kerikil ini memang mengganggu namun tak mungkin ku terjatuh hanya karena kerikil-kerikil itu. 

Berani bermimpi dan don't forget libatkan Allah di dalamnya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Semoga hari ini kalian diberkahi oleh Allah SWT
Berbicara mengenai mimpi, setiap insan diwajibkan memiliki mimpi ataupun cita. Sangatlah tak salah jika kita memiliki cita setinggi langit, yang terpenting keyakinan dan Allah SWT dapat ikut didalamnya.

Bermimpilah, insyaallah mimpi akan jadi nyata ketika kita tidak selamanya diberkahi Allah dengan memiliki kemampuan hebat, cukuplah mengerti akan potensi dan keinginan, impian, tekuni, mqka akan menjadi luar biasa.

Ya, LUAR BIASA . Kita hidup di dunia fana ini haruslah luar biasa, disertai sikap yang sederhana.

Lakukan apa yang menurut hatimu benar, bagaimanapun orang-orang akan tetap mengkritik. Jadi, be your self.
Hanya tinggal titipkan saja semua pada-Nya. semangat, lelah, kecewa bahkan hatimu 😊

berdoalah yang baik-baik,
Bermimpilah yang baik-baik.
Yakinlah jika itu merupakan rezeki, pasti ada kemudahan. Beranipah dalam mengambil resiko dan tetap sertai dengan solusi dan ubahlah Takdir itu.

Semoga selalu semangat, semoga langkah kita selalu disertai keberkahan.
jangan menyerah, terus berdoa dan berusaha tuk raih mimpi itu.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabatku Aku Rindu

                              

https://www.bing.com/images/search?q=sahabat&FORM=HDRSC2

Kerinduan akan sahabat

Tak terasa tepat dari tanggal 30 September 2015 sampai sekarang sahabat tercinta meninggalkan kenangan lama,

Saya harap kau sedang bahagia dihadapan sang pencipta……

Pasti kau senang ya disana ;)

Disini kami mendoakan segala yang terbaik,

 Kala angin pagi mendera disudut kelas sekolah nan sunyi, terbayang canda tawa dan semerbak wangi mengingatkan pada sebuah kisah persahabatan yang begitu suci tulus, yang dijadikan sebagai keluarga kedua  dalam hidup.

Hari ini kau pergi meninggalkan diriku, semua begitu saja terjadi dan takkan kembali

Sungguhku tak berdaya bila harus tanpamu,

 Menghabiskan waktuku jelajahi dunia.

Dirimu laksana surgaku tempatku mencurahkan.

Segala rasa cinta suci yang tulus didalam batinku,

Tiada yang mampu gantikan getarmu dihatiku, menyejukkan seluruh jiwa melebur kedalam sukmaku……..

(Kumpulan lirik ini menjadi, lirik nan penuh kepedihan jika dilantunkan)

Tepat saat sahabatku tersayang 40 hari meninggalkan dunia. Saya menantikan kedatangannya melalui mimpi yang tak mungkin dapat diketahui oleh manusia lain,

Dan akhirnya dia hadir dalam mimpi itu,  tak ada sepatah dua patah  kata yang terlontar dari suara indahnya, hanya senyum manis yang terukir dikala hati penuh kerinduan pada sosok yang selalu memberi motivasi akan kesuksesan hidup, kelembutannya dalam memberi kasih sayang bak sang surya yang muncul diufuk timur begitu hangat karena ketulusan.

Pagi itu saya bangun dari ranjang dengan penuh gairah dan semangat meraih hal positif yang belum didapat. Mimpi itu menyemangati, namun tak ingin aku sering menghadirkannya dalam mimpi, cukup satu kali kau hadir itu sudah meakili kerinduanku untuk kedepannya. Saya rasa jika kau selalu hadir dalam mimpi, semakin sulit saya untuk mengikhlaskan kepergianmu. Mana mungkin saya harus mengatakan bahwa saya masih ingin dia hadir dalam hidup, tak mungkin … mana mungkin saya menentang apa yang telah menjadi kuasa Ilahi…… cukup doa yang menjadi penawar rindu saat ini.

Teringat saat dia mengatakan bahwa dia ingin selau bersama , sampai tiba saatnya kita telah diujung masa kesuksesan. Rencana kita kini telah usai ditelan waktu yang tidak memungkinkan kita untuk bersama. Namun yakin kita pasti dipertemukan kembali dalam keadaan tak ada sisa rasa sedikitpun

                                             

Hanya Allah yang menjadi penguat saat ini , tak ada yang lain sesetiaNya.

Masa memang tak selalu memberikan keindahan, namun yakin Allah selalu menyentuh kehidupan agar penuh keindahan, semoga keindahan itu abadi tak  terhempas masa yang terkadang tak sesuai keinginan hati  J

Sebetulnya kebahagiaan itu mudah tuk didapat namun itu tergantung pada keyakinan jiwa yang penuh pengharapan akan kebahagiaan, cita2 boleh setinggi langit… tetapi harapan cukuplah setinggi genting rumah.

Masa banyak sahabat yang harus saya bahagiakan, takkan saya terlarut dalam kesedihan yang tak mungkin itu datang dari sang pencipta. Karena saya yakin bahwa segala kepedihan tak datang dari Allah, Allah hanya memberi kebahagiaan yang begitu suci dan murni

                                                                                                                                                                                                                                       

Ajari Saja Aku

Ajari Saja Aku

Ajari aku

sepertimu yang mampu sembunyikan itu

Sembunyikan rasa yang tetap tersimpan

Tersimpan rapi atas penjagaanNya

Ajari aku,

Membina rasa sebaik mungkin

Agar tak salah ku tetapkan hati

Namun maafkan aku,

Aku sempat tersenyum padamu

Tersenyum pada punggungmu

Maka dari itu ajari aku,

Aku tak tahu siapa kelak dirimu

Mengenalmu tak membuatku menyesal

Tak pernah kujadikan itu sebuah kesalahan

Yang ku tahu saat ini kau sosok yang sempat ku kenal

Dan mengubah sebagian hidupku

Ku menantikan sosok seperti ayah

Yang mengerti tanpaku bersua

Bukankah hati mampu membaca isyarat?

Aku tak tahu siapa yang kan Tuhan kirimkan

Dan saat hatiku bertemu denganmu

Aku takut terjatuh

Bahkan aku tak mampu kala melihatmu

Maka dari itu ajari aku

Ajari hatiku agar tetap utuh

Utuh seperti hatimu

Yang selalu terlihat tenang seakan damai

Terkadang ku melihatmu seakan menjawab asaku

Terkadang ku melihatmu seakan acuhkan asaku

Ajari aku sepertimu

Sungguh,

Aku belum mampu mengasuh rasaku

Membina rasa agar tetap pada penjagaanNya

Ya, sepertimu

Tapi jika boleh

Apakah boleh ku sebut dirimu disetiap doaku

Disepertiga malam itu

Agar ku tahu jawabannya langsung dari sang penciptamu dan diriku.   

Karena jawaban yang kupercaya saat ini, hanyalah jawaban dari Rabbku

Kan selalu ku nantikan jawaban itu

Kuikhlaskan lelahku

Kuserahkan niatku

Kuserahkan ghirahku

Ku serahkan cinta dan hatiku hanya pada Rabbku

Semoga Rabbku pertemukanku dengan orang tertepat untuk dunia akhiratku

Siapapun dia yang Rabbku kirimkan,

Insyaallah kan ku jaga ia bersama penjagaanMu Tuhanku

    

                                                                                                                     Salamah