Cinta dan hati

Cinta dan hati
Cinta dan hati

Cinta dan hati

Cinta dan hati

Cinta dan hati

Cinta dan hati

Cinta dan hati

Cinta dan hati

Kamis, 22 Juni 2017

SADARKU



485156_344681592234043_1889157071_a.jpg  427691_10152360117250012_44181402_n.jpg  301698_344683392233863_464385439_a.jpg  562618_201345739982573_134661463317668_312722_1.jpg  550200_202187753231705_134661463317668_315114_1.jpg
Sadarku

Ratusan bahkan ribuan waktu terlewati
Sadarku Tuhan memang maha membolak balikan rasa
Yakinku saat dulu kini perlahan mulai surut ketika pasang-pasangnya

Sadarku kau hadir sebagai pengingatku
Bahwa hidup perlu dihiasi keindahan selalu
Darimu aku belajar berbagi bahkan mandiri
Darimu aku belajar menjadi pribadi yang mampu menyelesaikan permasalahan
Darimu aku mengerti arti kesederhanaan dan tebar kebaikan
Darimu aku belajar mencintai makhluk melalui ciptaan Nya
Dimataku kau mampu mengubah mata duniaku

Darimu ku mengerti bahwa Tuhan memang selalu ada
Dan darimu aku belajar merelakan

Sadarku
Diri ini hanya perlu menjaga rasa
Perasaan yang berlebihan memang takkan selalu beri hal istimewa
Tak mau ku berdarah-darah memperjuangkan apa yang tak patut ku perjuangkan
Yakni mencintai seseorang yang tak mungkin dapat dimiliki

Sadarku
Rasa yang selama ini terbenam dan kian tumbuh walau perlahan kian menjadi  bukit
Dan semakin besar,
Ternyata rasa itu adalah bagian yang salah
Entah salah menemukan
Salah menyimpulkan
Atau terlalu berharap

Sadarku
Perasaan yang tulus tak selalu  berjalan mulus
Menerima ketentuanNya itu lebih sangat menarik

Kadang melihat manusia seakan menjawab suatu asa
Namun itu hanya suatu isyarat
Dimana isyarat itu harus di terjemah
Dan kita bisa memilih untuk menerjemahkan itu semua
Benar atau salah
Ketika bertemu denganmmu
Detik pertemuan menjadi hal yang sangat didamba
Walau detik pertemuan itu selalu sama saja
Selalu saja selalu membekas
Bahkan ternyata ingatan yang membekas itu malah membuatku terhanyut
Dan sadarku detik pertemuan tak begitu berarti
Dimataku pertemuan denganu selalu membuatku memilih
Memilih membawa manis atau pahit
by sy.gifSama halnya seperti coklat
Dan akhirnya ku memilih berjalan mundur
Mungkin dari awalnya ada yang salah
Ya salah menempatkan rasa
Entah itu caranya atau bahkan insannya

Sadarku
Kita berbeda, bak langit dan bumi
Beruntung sekali Ayah ibumu
Aku yang terlalu memaksa Tuhan melalui doa
Menyebut ia yang tak pernah ku ketahui rasanya bahkan takdirnya

Kadang pada ketulusan ada kesalahan
Sadar itu perlu, kadang harus berhati hati takutnya terlena
Suatu masa kudapati jawaban yang mengharuskanku berhenti
Saat itu pula ku tumbangkan rasa serta ketulusan yang telah rimbanya
Bahkan rindang, seakan tak ada keburukan tertera
Sungguh subur sekali pohon harapan yang telah ku rawat satu persatu itu

Hingga ku harus tergopoh-gopoh menumbuhkannya
Apakah mencintaimu adalah cara terindah menghancurkan hati ?
Aku rasa tidak, karena kau membuatku banyak belajar
Hancur memang
Tapi bukankah itu jawabannya
Setelah berwaktu waktu akhirnya ku tahu jawaban dari ketulusan selama ini

Seuntai kata patah hati rasanya menjadi sebuah peringatan bagi mereka yang benar benar mencinta
Saat yang mematahkannya adalah yang dicinta
Itu rasanya ya seperti itu tak mampu terdeskripsi
Yang terpenting kau baik baik saja
Aku tak mendengar suara dari kepatahan itu
 Suara kegaduhan dari pecahannya
Mungkin aku menjadi tuna rungu sekejap saat itu
Sering kali mereka menyuruhku menyerah bahkan tertawa
Lalu kubalas lagi dengan tertawa

Dan akhirnya aku temukan jalan
Namun jalannya mundur,
Kupastikan aku tak tersesat saat itu
Kulihat jalan yag pernah kupijaki ternyata berlumur darah.
Aku berjalan mundur hingga kutemukan garis penyelesaian.

Saat itu
Membuatku merasa takut
Ya takut menempatkan hati kembali
Sangat takut sekali bahka rasanya tak mau lagi mengenal sosok serupa itu
Lantas apakah harus terus terpuruk,
Aku tak mau mengejar hingga kaki terpincang pincang percuma
Haha, seperti dongeng tapi ini nyata…
Namun kulihat senyum ayah, ibu, keluarga serta sahabat ku
Ku masih miliki meraka
Mereka yang membuatku masih bertahan menjalani hidup yang kadang tak sesuai harapan
Mulai detik itu masih belajar mengikhlaskan,
Beku sekali memang
Tapi harus belajar
Pasti ada hadiah indah yang kan Tuhan beri lebih dari pengharapanku
Yang mungkin belum mampu ku terjemah
Dan mungkin itu bukan kamu

Dan untukmu, terimakasih telah menjadi sosok itu, sungguh sejak dulu sulit sekali berkenalan dengan rasa fitrah itu, namun Tuhan memperkenalkanya melaluimu, kehadiranmu membuatku belajar
Belajar memiliki seseorang yang tersembunyi di dasar hati

“ Memiliki seseorang yang tersembunyi di dasar hati. Dan ketika berfikir tentang dia, kita akan merasa seperti umm….  Seperti merasa sedikit sakit di dalam. Tapi kita masih ingin mempertahankan orang tersebut , walaupun aku tidak tahu dimana dia sekarang… apa yang sedang ia lakukan, tapi dialah orang yang mengajarkanku ini ‘’ (Nam for Shone , First Love Film )

Thanks so much……………… J
485156_344681592234043_1889157071_a.jpg 427691_10152360117250012_44181402_n.jpg 301698_344683392233863_464385439_a.jpg 562618_201345739982573_134661463317668_312722_1.jpg   550200_202187753231705_134661463317668_315114_1.jpg
Dwi Wahyuni Salamah

TAKUTKU


TAKUTKU
                                                                                
Tak pernah ku sangka
Kau selalu hadir menyapa
Bahkan memberi kabar indah
Ya, kau  mengabariku selalu
Melalui mimpi saja
Takutku ini hanya angan semu

Hadirmu dimimpi itu membuatku sadar
Jikalau kau memang sosok yang membuatku berhenti mencari
Padahal ada saja yang menghampiri
Tapi mengapa aku selalu acuh akan kedatangan itu semua
Sehingga orang terdekatku merasa heran
Takutku ku salah menemukan

Apakah diri ini miliki rasa?  Bukankah cinta adalah fitrah?

Perlu kau ketahui
Telah lama aku memendam ini
Menata rasa
Sembunyikan rasa
Takutku ini hanya sekejap
Nyatanya tidak

Aku merindumu
Entah apa yang membuatku rindu
Saling menatap saja tak pernah kita lakukan
Bahkan kau hanyalah anganku saja

Terimakasih banyak
Dahulu kau ajarkanku itu
Mengenal keagungan Tuhan dari MakhlukNya
Kau indah sekali
Cahayamu terpancar oleh air wudhu itu

Sikapmu yang dingin
Membuatku malu menatapmu
Apalagi menyapamu

Kau ajarkanku hal itu,
Saling berbagi dan memberi
Dahulu kita dekat, namun tak pernah saling bersua
Kini jauh jarak pandang kita, kita tak pernah jua saling bersua
Namun yang kurasa hanyalah rindu
Mengeringkah aku jika selama itu?

Enggan sekali kita menawarkan rasa
Walau jarak pandang kita lebih jauh dari sebelumnya,
Tapi yang kurasa dirimu selalu berada disisi
Dan tetap kurasa kau sama saja
Sama saja dingin dan diam

Masa semakin berlalu cepatnya
Tapi entah cinta ini  sulit sekali berlalu
Berulangkali ada yang mengusir
Namun hati ini tetap bersikukuh

Telah lama aku sendirian
Tak pernah ku temukan sosok sepertimu sebelumnya
Aku sulit sekali merasa cintamu
Aku sungguh takut
Takut ada masanya diriku mengering menanti waktu tertepat
Aku takut aku terlalu mencintamu, sehingga melebihi pada cinta Nya
Sungguh aku takut sekali
Aku takut aku terlalu banyak menjanjikan kesetianku saat menunggu.
Aku takut kau tak seperti yang ku kira
Ku takut aku hanya terlalu berharap
Hingga saatnya aku harus sembuhkan rasa itu sendirian

Bagaimana mungkin, aku tahu apakah kau sosok yang Tuhan sisipkan dalam doa atau bukan?
Dan karena itu mataku tak hentinya menatap langit penuh awan
Doaku ku harap tersampaikan pada Tuhan sang pemilik hatimu
Tiupan wajah alam itu sungguh membuatku tenang
Seakan ikut bersua
Jiwaku terdiam
Kepastian Tuhan itu ku nantikan hingga waktu tertepat tiba



Thanks so much………..

Dwi Wahyuni Salamah