Cinta dan hati

Cinta dan hati
Cinta dan hati

Cinta dan hati

Cinta dan hati

Cinta dan hati

Cinta dan hati

Cinta dan hati

Cinta dan hati

Kamis, 22 Juni 2017

TAKUTKU


TAKUTKU
                                                                                
Tak pernah ku sangka
Kau selalu hadir menyapa
Bahkan memberi kabar indah
Ya, kau  mengabariku selalu
Melalui mimpi saja
Takutku ini hanya angan semu

Hadirmu dimimpi itu membuatku sadar
Jikalau kau memang sosok yang membuatku berhenti mencari
Padahal ada saja yang menghampiri
Tapi mengapa aku selalu acuh akan kedatangan itu semua
Sehingga orang terdekatku merasa heran
Takutku ku salah menemukan

Apakah diri ini miliki rasa?  Bukankah cinta adalah fitrah?

Perlu kau ketahui
Telah lama aku memendam ini
Menata rasa
Sembunyikan rasa
Takutku ini hanya sekejap
Nyatanya tidak

Aku merindumu
Entah apa yang membuatku rindu
Saling menatap saja tak pernah kita lakukan
Bahkan kau hanyalah anganku saja

Terimakasih banyak
Dahulu kau ajarkanku itu
Mengenal keagungan Tuhan dari MakhlukNya
Kau indah sekali
Cahayamu terpancar oleh air wudhu itu

Sikapmu yang dingin
Membuatku malu menatapmu
Apalagi menyapamu

Kau ajarkanku hal itu,
Saling berbagi dan memberi
Dahulu kita dekat, namun tak pernah saling bersua
Kini jauh jarak pandang kita, kita tak pernah jua saling bersua
Namun yang kurasa hanyalah rindu
Mengeringkah aku jika selama itu?

Enggan sekali kita menawarkan rasa
Walau jarak pandang kita lebih jauh dari sebelumnya,
Tapi yang kurasa dirimu selalu berada disisi
Dan tetap kurasa kau sama saja
Sama saja dingin dan diam

Masa semakin berlalu cepatnya
Tapi entah cinta ini  sulit sekali berlalu
Berulangkali ada yang mengusir
Namun hati ini tetap bersikukuh

Telah lama aku sendirian
Tak pernah ku temukan sosok sepertimu sebelumnya
Aku sulit sekali merasa cintamu
Aku sungguh takut
Takut ada masanya diriku mengering menanti waktu tertepat
Aku takut aku terlalu mencintamu, sehingga melebihi pada cinta Nya
Sungguh aku takut sekali
Aku takut aku terlalu banyak menjanjikan kesetianku saat menunggu.
Aku takut kau tak seperti yang ku kira
Ku takut aku hanya terlalu berharap
Hingga saatnya aku harus sembuhkan rasa itu sendirian

Bagaimana mungkin, aku tahu apakah kau sosok yang Tuhan sisipkan dalam doa atau bukan?
Dan karena itu mataku tak hentinya menatap langit penuh awan
Doaku ku harap tersampaikan pada Tuhan sang pemilik hatimu
Tiupan wajah alam itu sungguh membuatku tenang
Seakan ikut bersua
Jiwaku terdiam
Kepastian Tuhan itu ku nantikan hingga waktu tertepat tiba



Thanks so much………..

Dwi Wahyuni Salamah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar