Bell palsky tanpa Fisioterapi
Tepat dihari Kamis di bulan januari saya merasakan sakit di
telinga bagian dalam, ada sedikit cairan bercampur dengan kotoran di telinga, dan
itu mengganggu aktivitas saya, sehingga kadang saya sempoyongan saat merasakan
sakit telinga sebelah kanan itu. Saya anti sekali untuk menggunakan obat tetes
telinga saya takut sekali, sehingga yang saya lakukan hanyalah meminum antianalgesik saja untuk mengurangi nyeri yang saya alami ini..
Esoknya….
Tepat dihari jumat saya ingat sekali pukul
13.00 lebih saya sampai dikota Bogor menaiki kereta api Sukabumi-Bogor, saat
itu saya lelah sekali sehingga berkeringat dan membuat baju yang saya kenakan
basah
Sesampai ditempat istirahat saya bergegas
untuk segera merapikan baju dan melakukan aktivitas lain, dan setelah itu saya
istirahat karena telinga saya masih merasakan sakit. namun entah mengapa mata
saya begitu perih sekali, saya mencoba untuk mengistirahatkan kembali mata saya,
namun mata sebelah kanan saya ko berkedut dan membuat saya tidak nyaman, dan
lama kelamaan ko mata saya keluar air , bahkan saya harus menyiapkan banyak
tissue untuk menghapus airmata yang keluar dari mata kanan saya,
Saya rasa saya terkena infeksi mata, namun
saya tak sempat ke apotek untu membeli obat tetes mata dikarenakan waktu sudah
malam,
Dan saya putuskan untuk menunggu esok hari,
semoga saja mata saya kembali seperti semula…
Hari mulai berganti, saya langsung melihat
kondisi mata saya di depan kaca dan nyatanya mata saya makin bengkak, bahkan
kedutan itu enggan menghilang…..
Aktivitas saya sangat terganggu karena sakit
mata itu, penglihatan saya menjadi tidak begitu jelas, lanjut saya bergegas
berangkat ke kampus dengan kondisi mata yang bengkak sebelah itu,
Teman teman tidak melihat ada yang aneh
dimataku, karena saat itu saya menutupinya dengan kacamata yang biasa saya
pakai sebagai alat bantu ketika membaca dan dilayar monitor serta infocus,
Namun saya rasa ada hal berbeda saya merasa
sedikit sulit menggerakan mulut saya saya benar benar heran sekali, sepulang
dari kampus saya langsung bergegas ke toko obat untuk membeli obat tetes mata,
langsung saja saya teteskan obat itu
kemata saya , dan langsung setibanya saya beristirahat,
Beberapa jam berikutnya,
Mata saya semakin berkedut, lalu saya
teteskan lagi…
Bebrapa waktu yang saya rasa tak ada
perubahan sama sekali, malah mata saya semakin sulit tertutup, saya tunggu esok hari
…..
Dan esoknya
tepatnya hari minggu mata saya semakin sulit tertutup, bahkan hidung
saya sebelah pun tak mampu dikembang kempiskan dan yang saya rasa sakit telinga
saya berkurang,
Hidung mata dan bibir saya sebelah kanan
merah dan berkedut, mebuat saya sulit menggerakan ketiga indera tersebut.
Semua yang terjadi saat itu sangat
menggangguku,
Saat UAS saja harus saya dapati Lembar
Jawaban Kerja yang basah karena terkena tetesan
air yang keluar dari mata,
Sudah banyak kuhabiskan lembar tissue untuk
megeringkan pipi, bahakan berulangkali harusku meminta tissue tambahan kepada
rekanku.
Esok harinya saya putuskan untuk pulang ke
kampung halaman untuk beristirahat dan
segera memeriksaka diri ke dokter,
Tegang sekali saat akan masuk ke ruang
periksa, saya ditemani kakak perempua n saya kemudian masuk ke ruang periksa.
Saya ditanyai keluhan, saya ceritakan saja
dengan rinci.
Dan dokter mendiagnosa saya bahwa ada syaraf
yang terganggu, entah syaraf apa saya tak begitu jelas mendengarnya karena
memang pendengaran saya juga agak sedikit terganggu saat itu.
Dokter hanya mengungkapka bahwa penyakit yang
saya derita ini seperti stroke namun bukan dikatakan stroke dan tidak
berbahaya, saya harus rutin memijat bahkan senam wajah agar indera saya mamapu
berfungsi sempurna kembali. Dokter menetaka bahwa penyebab penyakit saya ini
adalah terlalu lama terapar Ac atau dingin.
Ya memang benar, sering sekali saya
berlama-lama di bis hingga lebih 6 jam dalam sehari dikarenakan macet dan AC
tersebut tidak merata, karena ketidakmerataan tersebut llah yang membuat AC sebagai
penyebabnya.
Dokter menyarankna saya untuk terus
mengompres wajah saya, serta menggunakan masker jika bepergian, dan jika
mengendarai motor harus menggunakan helm full protect, selain dari pada itu
jika dikendaraan umum harus menjauhi dari duduk dekat pintu, karena keadaan
dingin salah satu faktor utama penyebab penyakit yang saya derita ini.
Dokter member saya obat dan harus saya minum,
sungguh saya benci sekali minum obat.
Setiap waktu saya mengopres wajah saya, saya coba search internet
pengobatan tercepat untuk penyembuha bell palsky ini.
Ada yang mengatakan akunpuntur, fisioterapi
namun ada pula yang tanpa pengobatan aka sembuh sendiri namun memang perlu
waktu bahkan berbulan bulan untuk dapat pulih semula.
Sungguh tersiksanya saat itu saat saya
dappati makana yang saya masukan kembali terjatuh ke piring bahkan berhamburan
ke meja, sungguh ini menyakitkan saya ini masih muda tapi mengaa ko seperti ini,
tertawa pun susah karena ketika mebuka mulut saja saya harus menahan sakit itu,
Setia waktu mencoba memandangi cermin,,,,
Sungguh sangat mengejutkan ketika melihat
wajah saya tidak simetris. Berulangkalli saya harus menutup mata mengenakan
tangan saya agar saya dapat tertidur,.
Saat itu saya pasrakan saja Tuhan pasti berika
kesembuhan, mungkin hikmahnya saya harus sayang terhadap kesahatan saya sendiri,
saya harus pula beristirahat ketika sudah mendapati badan lelah, saat itu saya
tak mau mandi menggunakan air dingin, bahkna saya harus menghabiskan gas hanya
untuk mendidihkan air untuk digunakan mandi, saya jauhi icecream favorit saya
(coklat dan banana) uhhh itu sungguh
menggoda.
Saya rutin sekali memijat wajah saya, namun
setelah dipijat wajah saya malah semakin sakit, Ibu dan Ayah sangat khawatir…
Setelah 4 hari berobat ke dokter wajah saya
masih belum simetris sehingga keluarga menyarankan saya untuk segera kedokter
specialis syaraf untuk diperiksa lebih lanjut.
Mengejutkan sekali saat disarankan seperti
itu, membuat saya semakin takut bahkan hampir menyerah,
Suport keluarga serta sahabat begitu besar…
sehingga saya memberanikan diri untuk datang ke dokter spesialis....
Saya putuskan untuk ke dokter spesialis, namun sebelum itu saya diantar oleh kaka wanita saya untuk meminta surat rujukan dari dokter umum di puskesmas terdekat menggunakan asuransi kesehatan, saat tiba di puskesmas dengan menunggu antrian yang begitu lama akhirnya saya segera diperiksa dokter . Saat melihat tatapan dokter membuat saya takut sekali, tak sedikitpun saya melihat senyumnya.
Dokter langsung menanyakan keluhan saya dan saya jelaskan kepada dokter serincinya apa yang telah saya alami dan saya rasakan saat ini. Dengan bicara yang agak bergetar saya berusaha menjelaskan. Apa yang dikatakan dokter ini sama saja dengan apa yang dikatakan dokter pertama saya. Dokter puskesmas ini mengatakan dengan tegas " Penyakit bell pasky ini bias sembuh dengan senirinya, anda tak usah khawatir" lalu saya meminta surat rujukan untuk ke rumah sakit lalu dokter mengatakan " Tak usah, biar saya obati. Jika tidak sembuh juga anda bias datang lagi kesini" oooooooooooowwww saat dokter berbicara seperti itu saya lega sekali, saya berpikiran ya ini paspti sembuh. Dokter pun meyakinkan saya bahwa ini papsti sembuh.
Dan saya dengan girangnya keluar ruang periksa dan segera menebus obat di instalasi farmasi.
Saya langsung pulang. dan sesampai dirumah ku hampiri ibu yang menunggu kabar saya . Dan saya katakana padanya bahwa saya tak mesti ke rumah sakit, karena penyakit saya segera pulih walau membutuhkan waktu.
Semenjak itu saya rutin mengompres wajah saya, beristirahat cukup, mengusahakan diri agar tak terpapar dingin, melakukan senam wajah dll. dan alhasil setelah satu minggu kepuskesmas sya dapat dengan leluasa menggerakan kembali bibir, mata saya. Walau tak begitu simetris seperti dahulu. Tapi saya yakin seiring berjalanya waktu akan kembali simetris ... yang terpenting dapat digerakan.
Alhamdulillah..........
Semoga tulisan saya ini dapat menjadikan peringatan agar tetap selalu menjaga kesehatan. Menjadi pengobat bagi rekan yang juga menderita sakit seperti saya.
Percayalah setiap penyakit itu pasti ada obatnya, yakin berusaha , selalu berdoa, karena Tuhan selalu ada.
see you.
Semoga rekan-rekan sehat selalu ya............ Aamiin
Dokter langsung menanyakan keluhan saya dan saya jelaskan kepada dokter serincinya apa yang telah saya alami dan saya rasakan saat ini. Dengan bicara yang agak bergetar saya berusaha menjelaskan. Apa yang dikatakan dokter ini sama saja dengan apa yang dikatakan dokter pertama saya. Dokter puskesmas ini mengatakan dengan tegas " Penyakit bell pasky ini bias sembuh dengan senirinya, anda tak usah khawatir" lalu saya meminta surat rujukan untuk ke rumah sakit lalu dokter mengatakan " Tak usah, biar saya obati. Jika tidak sembuh juga anda bias datang lagi kesini" oooooooooooowwww saat dokter berbicara seperti itu saya lega sekali, saya berpikiran ya ini paspti sembuh. Dokter pun meyakinkan saya bahwa ini papsti sembuh.
Dan saya dengan girangnya keluar ruang periksa dan segera menebus obat di instalasi farmasi.
Saya langsung pulang. dan sesampai dirumah ku hampiri ibu yang menunggu kabar saya . Dan saya katakana padanya bahwa saya tak mesti ke rumah sakit, karena penyakit saya segera pulih walau membutuhkan waktu.
Semenjak itu saya rutin mengompres wajah saya, beristirahat cukup, mengusahakan diri agar tak terpapar dingin, melakukan senam wajah dll. dan alhasil setelah satu minggu kepuskesmas sya dapat dengan leluasa menggerakan kembali bibir, mata saya. Walau tak begitu simetris seperti dahulu. Tapi saya yakin seiring berjalanya waktu akan kembali simetris ... yang terpenting dapat digerakan.
Alhamdulillah..........
Semoga tulisan saya ini dapat menjadikan peringatan agar tetap selalu menjaga kesehatan. Menjadi pengobat bagi rekan yang juga menderita sakit seperti saya.
Percayalah setiap penyakit itu pasti ada obatnya, yakin berusaha , selalu berdoa, karena Tuhan selalu ada.
see you.
Semoga rekan-rekan sehat selalu ya............ Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar